BIDADARI SURGA ASIAH

Wednesday, March 10, 2010

DAN ALLAH MEMBERIKAN SALAM UNTUKNYA


Siapa sebenarnya Khadijah? Riwayat menceritakan bahwa Khadijah adalah seorang janda kaya dengan parasnya yang cantik. Selain itu Khadijah mempunyai otak yang cerdas. Di kalangan suku Quraisy, Khadijah dikenal bersifat baik dan berperilaku mulia, ia suka memberi makan pada fakir miskin dan kepada orang yang membutuhkan pertolongan sehingga membuatnya dicintai oleh semua orang.

Sebelum dinikahi oleh Rasulullah, Khadijah telah menikah sebanyak dua kali. Namun, pernikahan pertama dan yang kedua berakhir karena kedua suaminya telah lebih dulu dipanggil oleh Allah. Walaupun sudah dua kali menjanda, Khadijah adalah sosok yang sangat menjaga kehormatan dan kesucian dirinya dari laki-laki. Sehingga di zamannya ia mendapat julukan "Ath-Thahirah" yang artinya wanita yang suci. Tak heran, hampir sebahagian besar pembesar-pembesar Quraisy dan saudagar kaya raya berlomba-lomba datang melamarnya. Namun Khadijah menolak lamaran-lamaran tersebut.

Dengan kepribadian yang mulia itu, Khadijah malah jatuh cinta kepada Muhammad,yang kala itu hanya sebagai pemuda miskin yang berprofesi sebagai pengembala kambing. Dengan niat yang tulus, Khadijah meminta saudaranya untuk datang melamar Muhammad. Muhammad yang terkenal dengan kejujurannya, akhirnya menerima pinangan Khadijah. Saat menikah, usia Khadijah saat itu adalah 40 tahun dan Muhammad sendiri berusia 25 tahun.

Inilah rencana Allah yang begitu sempurna. Allah mengetahui bahwa tugas mendakwahkan islam oleh Muhammad sangatlah berat, karena itu, Allah sengaja memberikan Khadijah sebagai pendamping Rasulullah. Jika dibandingkan, diantara seluruh wanita di dunia, Khadijalah yang mempunyai tugas yang paling berat sebab dia harus menjadi istri seorang rasul pilihan dengan tanggung jawab yang sangat besar.

Hal ini terbukti, di saat Rasulullah menerima wahyu yang pertama kali di gua hira. Karena ketakutan dan bingung, Rasulullah kembali ke rumah dengan perasaan yang cemas,sekujur tubuhnya gemetar, dan wajahnya pun pucat pasi. Melihat kedatangan suaminya, Khadijah menyambutnya dengan kehangatan dan kasih sayang . Diselimutinya tubuh Rasulullah dan ia berbicara lemah lembut untuk menenangkan perasaan Rasulullah. Hati Rasulullah-pun menjadi tenang.

Khadijah benar-benar menjadi istri, ibu sekaligus sahabat bagi Rasulullah. Setiap Rasulullah pulang membawa kesedihan, Khadijah akan datang menghiburnya. Setiap Rasulullah pulang dalam keadaan yang terluka, Khadijah datang mengobati dan merawatnya. Setiap Rasulullah pulang dengan membawa keluh kesah, Khadijah akan datang dengan hatinya, menjadi pendengar sekaligus penasehat Rasulullah, setiap Rasulullahl pulang dengan membawa kebimbangan, Khadijah akan meyakinkannya. Dan Disaat Rasulullah membutuhkan dana dalam dakwahnya, Khadijah tidak tanggung-tanggung menyumbangkan seluruh hartanya untuk keperluan dakwah.

Dan pengabdian terakhir yang Khadijah lakukan adalah menemani Rasulullah disaat Rasulullah dan sukunya diboikot oleh kaum Quraisy sehingga harus mereka harus menjalani hukuman tinggal di padang pasir yang tandus selama 3 tahun. Padahal saat itu khadijah sudah berusia 62 tahun. Dengan tubuh yang mulai lemah karena usia dan dalam kondisi sakit, Khadijah rela meninggalkan rumah, harta dan seluruh kenyamanan dunia demi menemani suami tercinta. Betapa Khadijah selalu ingin berada di sisi Rasulullah, mencurahkan cinta dan kasih sayang sepenuhnya.

Dua puluh lima tahun lamanya, Khadijah hidup bersama Rasulullah. Dan selama itu pula, tak ada satu-pun kalimat yang diucapkan Khadijah yang membuat Rasulullah tersakiti. Tapi yang didapatkan oleh Rasulullah dari Khadijah adalah cinta, kasih sayang, keikhlasan, ketabahan, dan pengorbanan. Itulah mengapa disaat khadijah hidup, tak ada sedikitpun keinginan rasulullah untuk menikah dengan wanita lain. Walaupun khadijah sudah menjadi seorang wanita tua yang renta. Sebab dihatinya kala itu hanya ada cinta untuk seorang Khadijah. Khadijah kemudian meninggal karena sakit diusianya yang ke 65 tahun.

Allah memberikan salam untuknya.

Jika seorang nabi dan Rasul mendapatkan salam dari Allah adalah hal yang wajar, mengingat mereka memang sengaja diutus oleh Allah. Tapi bagaimana jika kita mendengar bahwa Khadijah yang hanya seorang manusia biasa mendapat salam dari Allah. Tuhan yang menguasai bumi dan langit?. Berikut adalah kisahnya...

Adalah suatu kebiasaan bagi Rasulullah untuk beruzlah di gua hirah. Dan Khadijah tiap hari bertugas untuk mengantarkan bekal kepada Rasulullah. Suatu hari, Ketika Rasulullah sedang beruzlah, malaikat jibril datang menemui rasulullah dan berkata:

"Wahai Muhammad sebentar lagi, Khadijah akan membawakan makanan dan minuman untukmu. Kalau ia datang sampaikan kepadanya Salam dari Allah dan dariku”. Dan ketika Khdijah telah datang, Rasulullah kemudian menyampaikan salam tersebut kepada Khadijah, dan Khadijah menjawab dengn rasa syukur, “Allah-lah pemelihara kedamaian dan sumber segala damai. Salamku untuk jibril”

Subhanaullah...itulah kalimat yang pantas kita ucapkan ketika mendengarnya. Dzat yang begitu agung, menyampaikan salam pada sosok manusia biasa seperti Khadijah. Dengan tugasnya yang begitu berat,bagaimana mungkin Allah tidak mnghormati dan menyayangi Khadijah. Dapat kita bayangkan, betapa tidak tertahankannya tugas yang harus diemban Rasulullah jika Khadijah tidak berada di samping beliau. Khadijalah yang berperan dalam menjadikan rumah tangga Rasulullah damai dan tenang. Karena itulah Allah menjanjikan bagi Khadijah sebuah rumah di surga yang terbuat dari permata yang senantiasa diliputi kedamaian, yang steril dari kebencian dan permusuhan.

Rasulullah SAW bersabda : “Aku diperintahkan membawa kabar gembira kepada Khadijah bahwa akan dibangun untuknya di surga sebuah rumah dari permata, tak ada hiruk pikuk dan rasa letih disana.” ( HR. Bukhar)i dan Muslim dan Ahmad).

Selain hadits tersebut, ada juga beberapa hadits yang diucapkan oleh Rasulullah tentang Khadijah.

Diriwayatkan oleh Ali Ibnu Abi Thalib, rasulullah saw bersabda : “Sebaik-baik wanita di dunia adalah Maryam binti Imran, sebaik-baik wanita dunia adalah Khadijah”

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda, "Pemuka wanita di dunia adalah Maryam, lalu Fatimah, lalu Khadijah lalau Asiyah”

Ahmad dan Abu Hatim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda,Sebaik-baik wanita penghuni surga adalah khadijah binti khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran dan AsiyahbBinti Muzahim, istru Fir’aun.

Disini kita dapat melihat tentang bagaimana mulianya seorang khadijah. dan adanya rasa cinta Rasulullah yang amat mendalam kepada Khadijah. dan itu terlihat disaat dimana Khadijah masih hidup, Rasulullah tidak menikah dan mencintai seorang wanita-pun selain hanya diberikan kepada khadijah. kendatipun, Rasulullah menikah dengan 10 oarnga wanita sepeninggal Khadijah, Rasulullah masih saja memuji dan mendoakan khadijah di depan istri beliau yang lain.

Aisyah adalah satu-satunya wanita yang dinikahi Rasulullah dalam keadaan maasih gadis, pernah merasa sangat cemburu kepada Khadijah. “Aku tidak pernah merasa cemburu kepada seorang wanita sebesar rasa cemburuku kepada Khadijah. aku tidak pernah melihatnya, tetapi Rasulullah sering menyebut dan mengingatnya. Ketika menyembelih seekor kambing, beliau selalu memotong sebagian dagingnya dan menghadiahkannya kepada sahabat-sahabat Khadijah. aku berkata kepada Rasulullah, “Seperi tidak ada wanita lain di dunia ini selain Khadijah”, Rasulullah menjawab. “Khadijah itu begini dan begitu, dan dari dialah aku memperoleh anak.

Dalam sebuah riwayat yang lain, aisyah juga mengisahkan. “Rasulullah hampir tidak pernah keluar rumah tanpa menyebut dan memuji Khadijah. hal itu membuatku cemburu. Kukatakan pada Rasullullah, “Bukankah ia hanya seorang wanita tua renta dan engkau telah diberi pengganti yang lebih baik daripadanya?”. Mendengar itu, beliau murka hingga bergetar bagian depan rambutnya, beliau katakan,

“Tidak, demi Allah, aku tidak pernah mendapat penganti yang lebih baik daripada khadijah. Ia yang beriman kepadaku ketika semua orang ingkar, ia yang mempercayaiku tatkala semua orang mendustakanku, ia yang memberiku harta pada saat semua orang enggan memberi, dan darinya aku memperoleh keturunan-sesuatu yang tidak kuperoleh dari istri-istriku yang lain,”

Maka aku berjanji dalam hati untuk tidak mengatakan sesuatu yang buruk tentangnya lagi.

Lalu bagaimana dengan kita?

Sejatinya khadijah adalah contoh terbaik bagi kita. Dialah wanita yang benar-benar menjaga kehormatannya dan sosok wanita yang mempunyai sifat yang mulia, karena itu marilah kita belajar menjadi muslimah yang baik dengan mencontohi ahlak dan kepribadinaya yang sopan, dermawan dan selalu istiqomah dalam setiap keadaan. Dan juga belajar menjadi istri yang baik melalui sosok Khadijah, yang memberikan seluruh cinta, kasih sayang dan kesabaran, ketabahan, dan keikhlasan saat mendampingi suami tercinta yakni Rasulullah.

Semoga kita adalah Khadijah-Khadijah di masa kini. Amien.

Sumber :“Khadijah, The True Love Story Of Muhammad. Karya, Abdul Mun’im Muhammad