BIDADARI SURGA ASIAH

Tuesday, December 21, 2010

Ketika Cintaku Bertasbih



Ketika aku mencoba menulis artikel “Ketika Cintaku Bertasbih” disaat hati sedang tidak jatuh cinta, ternyata begitu sulit.Beberapa kali aku menghapus kalimat-kalimat yang sudah kuketik, beberapa kali potongan-potongan kalimatku tak bisa kurangkai menjadi satu kalimat utuh, beberapa kali mataku harus aku kucek karena mengantuk, beberapa kali aku berhenti dan menshut-downkan laptopku untuk rehat sejenak karena otakku buntu, terasa begitu sulit untuk menjadi seorang penyair cinta ketika itu. Namun tatkala hati sedang jatuh cinta, beberapa bait-bait cinta sudah kutuangkan dalam coretan-coretan dinding kalbuku, beberapa lagu cinta sudah bersenandung riang tiada henti dari mulutku, kalimat-kalimat pujangga tertoreh lugas dalam kertas putihku, aku dapat berubah menjadi seorang penyair cinta hanya dalam waktu sekejap. Yah semua karena cinta..!

APA ITU CINTA ?

Cinta itu misteri! kenapa? Walaupun sudah ribuan bahkan jutaan buku yang membahas tentang cinta namun tak juga ada kesepakatan tentang defenisi sebenarnya dari cinta. Masing-masing punya persepsi yang berbeda-beda, tergantung dari sisi dan sudut pandang mana mereka melihat cinta....

Jika kita bertanya kepada seorang Pahlawan apa itu cinta ? maka dia akan menjawab tanah airnya..

Jika kita bertanya kepada seorang Ibu apa itu cinta? maka dia akan menjawab anaknya

Jika kita bertanya kepada seorang Julius Caesar apa itu cinta? maka Julius akan menjawab Cleopatra

Dan jika kita bertanya pada seorang Rasulullah apa itu cinta? Maka beliau akan menjawab Allah

Lalu jika aku bertanya padamu apa itu cinta? Apa jawabanmu ?

Kini dengarlah bagaimana Ibnu Hazm Al-Andalusy mendefenisikan cinta dalam bukunya “Thauq Al-Hamamah”. Menurutnya cinta adalah “ungkapan perasaan jiwa, ekspresi hati dan gejolak naluri yang menggelayuti hati seseorang terhadap kekasihnya. Ia terlahir dengan penuh semangat, kasih sayang dan kegembiraan.."

Simaklah pula bagaimana Mushtafa Shadiq Ar-Rafi dalam bukunya “Wahyu Al-Qalam” mengungkapkan cinta itu...

"Begitu kulihat wajahnya untuk pertama kali, cinta itu langsung menyentuh kalbuku dengan sentuhan sihir. Kemudian saya duduk disampingnya menikmati keindahan wajahnya. Kulihat ia tertawa ringan dan keluar dari mulutnya yang merekah begitu indah, seakan ia hadir disisiku sebagai seorang penyair. Kemudian ia menebar senyum, seakan ia berkata disetiap gerak bibirnya, “lihatlah aku…lihatlah aku..."

"Adapun keadaannya pada saat itu, hampir saja ia berteriak sambil menundukkan pandangannya, “aku takut…aku takut…” Rambutnya yang berkibar-kibar mengisahkan kalbu yang tersayat bercampur rasa senang dan gembira. Ada sisa kebahagiaan yang terselip ditengah-tengah kepedihannya. Duhai sihir cinta, kau tinggalkan aku menikmati wajahnya dari kejauhan, wajah yang menjadikan dunia ini ikut menikmati tawanya. Engkau berikan kesempatan untukku menikmati senyuman manisnya. Senyuman yang paling indah di alam ini. Duhai sihir cinta, engkau menjadikan jiwaku menjadi tergila-gila padanya…"

Karena itu menurut kesimpulanku, cinta adalah perasaaan hati yang takkan pernah bisa habis diungkapkan dengan kata-kata, juga tak selamanya terwakilkan dengan perbuatan, pandangan cinta jauh melebihi pandangan mata, pendengaran cinta jauh melebihi pendengaran telinga, luasnya cinta jauh melebihi luasnya samudera di dunia ini. Selain itu pula jika kedalaman laut dapat ditebak maka kedalaman cinta tak dapat ditebak. Jika semua benda dapat diukur besarnya maka cinta tidak. Karena cinta masuk pada bilangan tak terhingga. Orang yang jatuh cinta-pun takkan pernah bisa mengukur dengan pasti seberapa besar rasa cintanya. Yang dia tau ketika jatuh cinta adalah “semua menjadi indah”…. ^^

Ibnu Hizm sudah terpedaya oleh cinta, Musthafa telah tersihir oleh cinta, akupun sudah jatuh cinta dengan cinta.Jika benar cinta sedasyat itu, aku jadi penasaran, kekuatan apa sebenarnya yang berada dibalik Cinta? Begitu maha dashyatnya sehingga sahabatku mencoret seluruh lembaran diaryku berisikan kekuatan cinta. Menurutnya, cinta itu bisa membuat yang kuat menjadi lemah begitupun sebaliknya yang lemah menjadi kuat, yang sakit menjadi sembuh dan sebaliknya yang sembuh menjadi sakit, yang baik berubah menjadi jahat dan yang jahat menjadi baik, dapat menyihir kesedihan menjadi kebahagiaan dan membalikkan kebahagiaan menjadi kesedihan. Kekuatan Cinta juga dapat menghancurkan dinding kesombongan, merapuhkan dinding ke-egoisan, meruntuhkan aturan adat istiadat, bahkan sampai bisa melepaskan hidayah seseorang.

Yang pasti di saat jatuh cinta, disaat hati tak dapat diingkari, di saat akal kehilangann jeniusnya, disaat mulut tak bisa berkata, disaat mata tak bisa berpaling, disaat raga terasa lemah, disaat jantung berdetak begitu cepatnya, saat dunia menjadi lebih indahnya…saat ketika kita jatuh cinta.

Cinta Yang Tak Bertasbih

Cinta yang tidak dilandasi atas kecintaan kepada yang menciptakan cinta dan hanya muncul karena dorongan hawa nafsu maka cinta itu tak bisa dan tak akan pernah bisa untuk bertasbih. Bagaimana mungkin cinta itu bertasbih jika dia menampikkan Dzat yang menciptakan cintanya. Dia hanya menjadikan hawa nafsu sebagai dasar pijakan cintanya. Lalu seperti apakah cinta yang tak bertasbih ?

* Jika Cinta Kenapa Harus Menggadaikan Allah ?

Akhir-akhir ini kita disuguhkan dengan berita beberapa artis yang melakukan pernikahan beda agama. Bahkan ada yang rela meninggalkan (baca : menggadaikan) agamanya demi bersatu dengan sang kekasih. Sihir cinta telah membutakan mata dan hati mereka, kecintaan kepada makhluk yang begitu besar melebihi kecintaan mereka kepada Tuhannya sehingga mereka rela menggadaikan Allah, Menggadaikan Tuhan pemilik cinta abadi. Mereka rela melepaskan agama yang menjadi jaminan surga…Astagfirullah.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Imran ayat 19 :

"Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah islam"

Ayat ini menjelaskan kedudukan islam sebagai agama samawi yang diturunkan oleh Allah kepada manusia. Ayat ini juga menegaskan bahwa agama lain yang pernah diturunkan oleh Allah tidak diakui setelah diturunkannya Islam alias tertolak.

Allah juga memperkuat nash ini dalam surah Ali-Imran ayat 85 yang isinya :

"Siapa aja yang mencari selain Islam sebagai agama, sekali-kali tidak akan diterima (agama itu) darinya, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi” (QS. Ali-Imran: 85)

Betapa Allah memberikan peringatan kepada manusia bahwa jalan kebenaran menuju Allah hanyalah Islam. Orang yang mencari dan keluar dari Islam adalah orang yang akan tidak akan mendapat jaminan keselamatan, pada akhirnya tempat kembali mereka di akhirat adalah neraka keabadian yang tak akan pernah berakhir.

Cinta yang begitu buta, seperti mencintai orang yang berbeda agama dengan kita. Saking butanya sehingga beberapa muslim rela untuk melepas hidayah dari dirinya. Padahal Allah telah memperingati laki-laki dan wanita muslim bagaimana seharusnya mencintai makhluk, dalam surahnya :

"Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.” (Al-Baqarah:221).


Hmm...wahai saudaraku, orang kafir itu….walaupun tampan dan cantiknya seindah bintang di langit, walaupun hartanya sebanyak bintang di langit, walaupun kebaikkanya menggapai bintang di langit, walaupun rayuannya setinggi bintang di langit, tetap tidak akan pernah bisa menjadi bintang bercahaya yang menerangi malammu, tetap tak akan pernah bisa menjadi langit yang luas untuk menaungi bintang-bintang hatimu, apalagi menandingi Sang Pencipta langit.
Tapi orang muslim itu…walaupun tampan dan cantiknya tak seindah bintang di langit, walaupun hartanya tak sebanyak bintang di langit, walaupun kebaikkanya tak menggapai bintang di langit, walaupun rayuannya tak setinggi bintang di langit, Tapi kelak dia akan bersinar terang jauh melebihi bintang yang akan setia menerangi malammu, kelak akan menjadi langit yang luas untuk menaungi bintang-bintang hatimu, kelak akan menemanimu melihat wajah Sang Pencipta Langit di surga.

Ingatlah bahwa penyesalan itu selalu datang dari belakang. Cinta boleh tapi ketika cinta itu sudah berkhianat pada yang menciptakan cinta maka kita harus melepaskan cinta itu. Cinta wajar asal dia tunduk dan patuh terhadap hukum syara (hukum yang berasal dari Sang Pencipta). Carilah yang seiman agar bersama-sama meraih cinta yang hakiki. Ingat…jika cinta janganlah berkhianat…!

So,,,…Maukah kita menukar Kebahgiaan kehidupan akhirat yang kekal dengan kebahagiaan kehidupan dunia yang sedikit dan bersifat sementara...?

* Jika Cinta Kenapa Harus Hamil Di Luar Nikah

Aku ingin bercerita sedikit. Dulu sewaktu sedang mencari-cari artikel di internet, tanpa sengaja aku menemukan sebuah blog remaja, aku lupa apa nama blognya. Judul artikelnya yang menarik membuat aku tertarik untuk membacanya. Judulnya “TIPS JITU MENGAJAK ML PACAR”. Sebuah artikel yang ditujukkan kepada seorang lelaki untuk mengajak ML pacar wanitanya.

Oh iya, Awalnya aku bingung apa sih ML itu. Setelah berusaha nanya sana sini aku baru tau kalau arti ML itu adalah making Love alias bercinta. Sebagai wanita aku penasaran. Akupun mulai membacanya. Ada sekitaran 15 tips. Tips yang pertama kalau tidak salah adalah sang pria harus mengeluarkan rayuan gombal dengan mengatakan sang wanita cantik dan menarik. Di akhir tipsnya mengatakan, jika semua tips tidak berhasil membuat sang wanita terpedaya untuk ML maka sang lelaki harus mengangkat jurus mautnya. Yaitu :

"katakan padanya bahwa anda akan bertangung jawab untuk menikahinya walaupun itu “cuma tipuan”, dijamin pacar anda akan bersedia ML dengan Anda”. Dan memang ternyata tips ini emang ampuh. Banyak wanita yang terpedaya dengan kalimat yang terakhir ini sehingga mau-mau saja ketika di ajak berzina..ck…ck…!

Maknanya adalah bahwa cinta yang suci itu takkan membuat kamu hamil di luar nikah. Karena yang membuatmu hamil diluar nikah adalah hawa nafsu.. Yah cinta seperti ini adalah manifesto dari “Karena Cinta Maka Pacaran”. Padahal jika memang cinta maka dia akan menjaga kita dari berbuat dosa, tidak mengikat kita dengan hubungan coba-coba (baca:pacaran) kapan manis jalan, kapan pahit buang…sangat jauh berbeda dengan cinta suci yang dengan ketulusannya akan mengikat kita dengan ikatan suci pernikahan.

Yup...sepakat bahwa hawa nafsu telah membuat cinta kehilangan kesucian, kehilangan keagungan, kehilangan kasih sayang dan kelembutannya. Inilah Cinta yang tak pernah bisa untuk bertasbih. Jauhilah cinta yang berjenis seperti ini…!


Cinta Yang Bertasbih

Lalu bagaimana dengan cinta yang bertasbih, seperti apa jenisnya ?

Yup...…masih ingat film “Ketika Cinta Bertasbih?” apa sebenarnya yang membuat kedua insan Azzam dan Anna saling mencintai? Benar…Azzam mencintai Anna karena Anna adalah seorang wanita sholehah yang menjaga pandangannya, menjaga auratnya, menjaga pergaulannya, berakhlatul karimah dan pandai dalam ilmu agama. Azzam sudah mencintai Anna walaupun hanya mendengar pribadi Anna dari seorang sopir tanpa melihat wajah Anna. Azzam mencintai Anna karena Allah. Sama seperti azzam, Anna-pun mencintai Azzam karena Allah. Sebab Azzam adalah seorang lelaki yang baik agamanya, sholeh pribadinya, menjaga pandangan dan pergaulannya dan punya kepandaian ilmu islam.


Sedikit bercerita, teman aku seorang akhwat pernah mengatakan bahwa,bila seorang ikhwan melihat seorang wanita yang memakai pakaian yang seksi dan ketat berjalan di hadapan mereka, hati mereka mengeras dan mengejek. Namun ketika seorang akhwat yang berjalan dihadapan mereka maka hati mereka akan melembut dan memuji (bertasbih mengucap subhanaullah) malah katanya hati si ikhwan tersebut sampai bergetar. “Andai Semakin panjang kerudung akhwatnya, maka semakin bertambah pula getaran hati ikhwan tersebut”. Ah masa…? Benarkah itu wahai para ikhwan? ^^

Jadi cinta yang bertasbih adalah cinta yang lebih dulu mencintai kepada yang menciptakan cinta. Cinta yang menempatkan Allah pada posisi teratas, kemudian Rasulullah pada posisi yang kedua.Kemudian barulah memberi posisi cinta pada makhluk. Cinta Allah akan menaungi cinta yang lainnya sehinggga cinta itu akan selalu terjaga kehormatan dan kesuciannya.

Karena itu belajarlah menjadikan cintamu bertasbih seperti cinta Khadijah pada Muhammad. Ketika Khadijah yang akhirnya jatuh cinta kepada kepribadian Muhammad yang jujur dan beraklak mulia sehingga memutuskan untuk melamarnya. Menemaninya dalam perjuanggan menegakkan agama Allah dalam kesusahan dan kepayahan sampai ajal menjemputnya. Subhanaullah...

Belajarlah pula dari Fatimah yang diam-diam mencintai Ali dalam hatinya semenjak ia kecil. Cintanya tak membuatnya buta, tidak membuatnya kehilangan kehormatan dan harga dirinya sebagai seorang muslimah dihadapan Ali. Kepandaiannya menjaga perasaannya membuat Ali tak menduga akan dicintai oleh Fatimah, wanita penghuni surga. Disaat dan waktu yang tepat, Allah pun mengikat mereka dengan ikatan suci perkawinan.

Andai cinta karena Allah…Maka segala kekurangan kita akan menjadi kelebihan baginya, andai cinta karena Allah maka tampan atau cantik tak berlaku lagi, andai cinta karena Allah maka sedikit harta bukanlah kekurangan, banyaknya harta bukanlah keberadaan, andai cinta karena Allah maka hanya kepada Allah cinta kita tasbihkan…!

Kitapun juga mesti tau bahwa ada konsekuensi ketika mencintai manusia yang notabene adalah makhluk. Tak ada Makhluk di dunia ini yang sempurna, semua punya kekurangan dan kelebihan. Mencintai makhluk pasti suatu ketika akan sakit , pasti suatu ketika akan terluka, pasti suatu ketika akan kecewa, pasti suatu ketika akan merana….

Jadilah orang-orang yang berada di taman-taman cinta yang ketika jatuh cinta maka cintanya akan bertasbih kepada sang pemilik cinta…Uhibbukifillah………^^

"Di sekitar arsy ada menara-menara dari cahaya. Di dalamnya ada hamba-hamba Allah yang pakaiannya dari cahaya dan wajah mereka bercahaya. Sehingga para nabi dan syuhada kagum terhadap kedudukan mereka di sisi Allah. Para sahabat berkata: “ya Rasulullah, siapa mereka dan bagaimana amal mereka? Semoga saja kami bisa mencintai mereka”. Rasulullah SAW bersabda: “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, saling memberi karena Allah, saling bersahabat karena Allah, saling berkunjung karena Allah dan saling memaafkhan karena Allah” (Hadits Qudsi).

Subhanaullah…segala puji bagi Allah yang menciptakan cinta itu….Ya allah semoga kami bisa menjadi bagian dari hamba-hambamu tersebut. Amin


Asiah Muslimah