BIDADARI SURGA ASIAH

Saturday, July 1, 2017

SAMA SAJA RASANYA (SELINGKUH)


 

Selingkuh, sekarang bukan lagi barang tabu. Di zaman kapitalisme ini, selingkuh sudah menjadi trend di masyarakat. Saking trend-nya, selingkuh bahkan menjadi cara untuk mengeksiskan diri dalam komunitas tertentu. Lebih ironi Para pelaku selingkuh-pun tidak malu malu berjalan di depan umum meski mereka sudah ketahuan selingkuh. Itu muka tebal betul.
Yang lebih lucu lagi adalah cerita di negeri ini. Masih ingat kah kita tentang kasus  sorang selebritis yang berselingkuh dengan wanita wanita yang sudah bersuami? Bukannya mendapat hukuman social, penyanyi itu malah semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat. Dibela belain, di dukung  saat dia menjalani hari-hari dalam penjara, dibuatkan poster….ketika keluar, dia disambut meriah sampai jadi trending topic siaran gossip murahan, seolah dia adalah pahlawan tanpa tanda jasa…karirnya lebih melejit setelah dia ketahuan selingkuh dengan istri orang. Halooo itu orang selingkuh, orang zina.  Ada apa dengan masyarakat indonesia!
Mengapa para pelaku selingkuh adem ayem melenggang tanpa dosa? Dikarenakan tidak ada lagi “sanksi sosial” yang diberikan masyarakat. Masyarakat seakan acuh, merasa bodoh dengan maksiat mereka. Atau bukan karena tidak adanya sanksi social, tetapi bisa jadi masyarakat-pun diantaranya adalah para pelaku selingkuh.
Greget hati ini melihat kondisi masyarakat saat ini. Apalagi kejadian selingkuh ini terjadi di lingkungan tempat saya tinggal. Coba, Tetangga samping kanan, kiri, depan rumah saya, semuanya diselingkuhi oleh istrinya.  Padahal tampang tampang suami mereka mereka gak jelek jelek amat. Dalam hal harta, mereka termasuk orang orang yang berada. Rumah ada, kendaraan ada, tapi tetap saja para istri-istri mereka melakukan selingkuh. Why?
“Ah, urusan rumah tangga orang, bisa jadi para istri selingkuh karena suami mereka bermasalah. Gak perlu ikut campur. Belum tentu yang selingkuh itu lebih baik daripada kita. Toh dia juga pasti punya alas an selingkuh. Kita saja belum tentu baik dalam kehidupan rumah tangga ”. itu kata tetangga saya yang tetangganya selingkuh. Kalo semua orang berpikirnya sama  seperti tetangga saya yang tetangganya selingkuh ini, maka mari kita semua selingkuh…! Hidup selingkuh!
Atau kucarikan wanita lain untuk berselingkuh dengan suaminya supaya dia tau rasanya diselingkuhi dan disaat dia minta pembenaran perasaan sakitnya kepada saya atau tetangganya yang lain maka kami akan mengatakan dengan jawabnnya. “suami-mu pasti punya alas an menyelingkuhi dirimu, sadar diri saja!”. Aku gak kebayang akan ada episode jambak jambak rambut, bukan antara istri yang diselingkuhi dengan selingkuhan suaminya, tapi antara istri yang diselingkuhi dengan tetangganya. Dunia oh dunia.
Untungnya pemikiran saya jauh melenceng dari pemikiran tetangga saya yang tetangganya selingkuh. Saya tidak perduli urusan rumah tangga mereka. Tetapi jika urusannya adalah urusan selingkuh yang sebagian besar dibumbui dengan zina, maka itu jadi urusan saya.  Maaf bukan kepo, tapi saya takut, jika zina itu sudah menjadi sesuatu yang lazim di daerah saya, maka kami tinggal menunggu bencana apa yang akan datang menerpa daerah kami. Sebab bencana yang Allah datangkan tidak bermata dan tidak bertelinga dan tidak berperasaan. Tidak memakai istilah tebang pilih. Semua penduduk daerah tersebut akan tertimpa bencana tersebut. Hanya karena kita DIAM dan MEMBIARKAN
Balik lagi dengan urusan selingkuh. Banyak factor yang membuat seorang suami atau istri untuk berselingkuh. Saya tidak akan membahas banyak factor tersebut. Saya bukan penasehat perkawinan. Tetapi saya hanya akan membahas pada satu aspek saja yaitu factor “ketidakpuasan” atas pasangannya masing-masing. Karena ini yang saya lihat menjadi factor pemicu besar terjadinya selingkuh.
 

 
RASA YANG SAMA
Saya pernah membaca sebuah tulisan yang akan saya ceritakan bagi kalian semua. Karena sumbernya saya sudah lupa karena begitu lamanya, maka seperti biasa, saya akan becerita dengan versi saya  J
Di suatu negeri, ada Seorang bangsawan yang sangat kaya raya. Karena kebaikkannya bangsawan itu sangat dihormati oleh orang-orang di sekitarnya. Namun bukan karena harta dan kebaikkannya membuat ia jadi topic  pembicaraan orang-orang.  Melainkan karena ia  memiliki seorang istri yang sangat cantik parasnya. Bukan Cuma itu, kulit yang putih dan tubuh yang langsing semakin menambah kesempurnaanya menjadi soerang wanita. Pada akhirnya kecantikan dan kemolekkan tubuh sang istri telah menjadi fitnah bagi sang bangsawan.  Seluruh lelaki di kota itu baik yang sudah beristri atau-pun belum selalu menceritakan kecantikan  istrinya. Sungguh sangat tidak enak di telinga sang suami ketika seluruh kota mengagumi kecantikan istrinya sampai begitu berlebihan.
Tidak nyaman, dengan istrinya yang jadi bahan pembicaraan para lelaki, sang bangsawan itu berpikir keras bagaimana agar orang-orang berhenti menceritakan istrinya. Hingga pada suatu hari, sang bangsawan mengundang seluruh laki laki yang berada  di negeri tersebut pada sebuah jamuan makan malam. Di tempat itu, setiap orang diberikan tempat duduknya masing masing. Meja dihadapan mereka telah disediakan sebuah piring yang berisi kue. Hanya saja kue tersebut berbeda  warna di setiap piringnya. Ada yang mendapat kue yang berwarna merah, ada yang putih, ada yang  coklat,ada yang hijau dan berbagai warna lainnya. Meski kue kue tersebut mempunyai perbedaan warna tetapi bentuk dari kue tersebut sama antara kue yang satu dengan kue yang lainnya.
Setelah saatnya tiba, bangsawan tersebut mempersilahkan para hadirin untuk mencicipi kue tersebut dan meminta mereka memberi tanggapan dari setiap kue yang mereka makan, mana yang paling enak menurut mereka. Setelah mencicipi kue tersebut dan menghabiskannya para hadirin mulai memberi tanggapan atas kue yang baru saja mereka santap.
“Kue yang berwarna putih ini, enak rasanya. Saya sangat menyukainya” ujar seorang laki laki yang duduk di sebelah kiri.
“siapa bilang, kue yang berwarna hijau ini enak rasanya”. Sambut laki-laki yang lain yang menyantap kue berwarna hiaju.
“tunggu dulu, Kue coklat ini juga enak rasanya, mungkin ini yang paling enak” ujar laki-laki yang lain yang mendapatkan kue berwarna coklat.
Pada akhirnya,  para hadirin yang datang saling berbantah bantahan antara yang satu dengan yang lain. Masing-masing saling menggunggulkan kue yang barusan mereka santap. Kejadian itu terus berlangsung  Hingga sang bangsawan tersebut menenangkan seluruh tamu yang hadir. Setelah semuanya terdiam, sang bangsawapun berkata kepada para tamunya,
“wahai para tamuku, ketahuilah. Sesungguhnya kue yang kalian makan tersebut, Apakah itu yang berwarna putih, hijau, coklat, kuning dan warna yang lainnya, mempunyai rasa yang sama. mengapa? semua dibuat dengan bahan campuran yang sama dan diaduk bersama sama. Yang membedakan kue kue tersebut hanyalah warnanya  yang tentu tidak akan banyak mempegaruhi rasanya. Setelah kalian merasakannya maka kalian akan mendapatkan rasa  “kenyang yang sama” tidak akan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya”.
Mendengar perkataan sang bangsawan, maka semakin diamlah para tamu tersebut. Kemudian sang bangsawan melanjutkan kembali,
“sama seperti wanita, apakah dia berwajah cantik atau tidak, berkulit putih atau tidak, bertubuh langsing atau tidak, mereka tetap mempunyai bagian tubuh yang sama yang tentu saja mempunyai rasa yang sama saat kalian bermesraan dengannya”. Mengapa? Karena mereka adalah sama sama wanita yang tidak berbeda antara yang satu dengan yang lainnya”.
Mendengar perkataan sang bangsawan, para hadirin tertunduk malu, tahulah mereka apa maksud dari hidangan kue pada jamuan makan di malam hari itu. Sebelum pulang, para hadirin kemudian meminta maaf kepada sang bangsawan atas perkataan mereka. Semenjak kejadian hidangan makan malam tersebut, tidak ada laki-laki yang mengosipkan istri sang bangsawan tersebut. Sehingga membuat sang bangsawan menjadi tenang.
Sobatku, ibrah apa yang bisa kita tangkap dari cerita ini?
Sesugguhnya, semua wanita yang ada di dunia ini entah berwajah cantik atau tidak, berkulit putih atau tidak, bertubuh langsing atau tidak, mereka tetap mempunyai bagian tubuh yang sama. mengerti khan?(jangan ngeres…) Tidak ada yang membedakan antara yang satu dengan yang lainnya.
Yang dimana maaf ketika kalian bermesraan dengannya kalian tetap mendapatkan “rasa” kulit yang sama. Mau sensasinya yang bagaimana bagaimana, pada puncaknya tetap  keadaan“org****” sama., tidak akan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Maaf terlalu vulgar apa yang saya katakan tetapi ini adalah faktanya. Jangan piktor yah….
Jadi jika para lelaki yang ingin mencari kenikmatan yang berbeda dengan melakukan selingkuh, maka pada dasarnya mereka telah tertipu pada apa yang dilihat mata mereka. Dan ini berlaku pula pada seorang wanita yang merasa tidak puas dengan suaminya sehingga selingkuh dengan laki-laki yang lain.
Mari kita berbincang tentang makna kepuasan?


 
YANG HALAL YANG NIKMAT
Berbicara tentang kepuasan maka sifat dari manusia itu adalah tidak akan pernah puas.
 Selalu merasa tidak puas itulah manusia. Tapi hal itu hanya akan berlaku bagi manusia yang “future” nikmat. Bukan bagi manusia yang “pandai” bersyukur. Manusia yang future nikmat tidak akan merasakan kepuasan karena ia sudah lebih dulu mengingkari apa yang dia dapatkan.
Seseorang yang mencari kenikmatan dengan melakukan selingkuh tidak akan mendapatkan nikmat kepuasan yang sesunggunya. Meski  objek selingkuhan itu lebih apalah apalah dari istri atau suaminya. Selingkuh adalah perbuatan yang haram, yang akan mendapat azab Allah apalagi sampai berzina. Dosanya termasuk dosa yang besar.  Belum lagi, dia akan di ikuti dengan perasaan bersalah. Maka kepuasan kepuasaan itu akan berkurang nilainya karena dikejar perasaan perasaan tadi. Bahkan mungkin waktu penyesalan akan lebih banyak porsinya daripada waktu nikmatnya. Kenikmatan yang bercampur dengan dosa adalah kenikmatan yang semu, melenakan tetapi menghancurkan.
Maka sebenarnya, jika kita ingin mendapatkan nikmat kepuasan maka rahasianya adalah “Halalkan”!, atau lakukan dengan yang “halal”. Senikmat nikmat apa yang kalian rasakan tidak akan senikmat yang halal. Kenapa bisa begitu?  Karena yang halal pemenuhannya akan mendapatkan ridho  Allah dan pahala dari_Nya. Jadi, bukan hanya mendapatkan nikmat dan kepuasan tetapi  juga mendapatkan pahala. Jadi Jima' merupakan ibadah yang sangat besar.  Rasulullah saw bersabda :
 
"Dalam kemaluanmu itu Ada sedekah". Sahabat lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah Kita mendapat pahala Dengan menggauli istri Kita?." Rasulullah menjawab, "Bukankah jika kalian menyalurkan nafsu di Jalan yang haram akan berdosa ? Maka begitu juga sebaliknya, bila disalurkan di Jalan yang halal, kalian akan berpahala."
 (H.R. Bukhari, Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah).
 
 
JANGAN MENGAMBIL YANG BUKAN HAKMU.
Seorang suami atau seorang istri yang tidak puas pada pasangannya akan mengambil langkah lain dengan cara selingkuh. Tidak tanggung-tanggung yang diselingkuhi adalah istri orang atau suami orang. Kasus ini paling banyak terjadi dalam kehidupan masyarakat kita.
Seorang istri yang berselingkuh dengan laki-laki yang bukan suaminya adalah wanita yang maaf, busuk kelaminnya. Wanita yang telah kehilangan kehormatan dan harga dari dirinya. Yang rela memberikan begitu saja tubuhnya kepada selingkuhanya. Memberikan “hak milik” suaminya, laki laki yang bercucur keringat untuk menghidupi kebutuhan perutnya. Hanya karena “godaan” sesaat.
Terkadang para istri Jika bermasalah dengan suaminya selalu melihat suami orang lain atau lelaki lain. Hanya karena perkenalan singkat yang mau mendengarkan curhat-curhat mereka, mereka telah  berpikir bahwa laki laki yang dia selingkuhi lebih baik daripada suaminya. Siapa bilang? Justru dia adalah laki-laki yang lebih bejat daripada suaminya yang bejat. Karena jika dia lelaki yang baik maka dia justru akan menghindari  karena posisi wanita itu adalah wanita bersuami. Dia Akan menempatkan posisinya sebagai laki-laki yang bersuami yang akan tersakiti jika istrinya melakukan hal yang sama. Jatuh cinta sama lelaki seperti ini? kelaut aja bu…!
Sama dengan istri yang berselingkuh maka seorang laki-laki yang berselingkuh adalah laki-laki yang maaf, busuk kelaminnya. Lelaki yang telah kehilangan kehormatan kelaki-lakiannya. Yang mencari kepuasan dengan berselingkuh dengan wanita yang lain. Apalagi wanita tersebut sudah bersuami. Dia berpikir bahwa wanita yang dia ajak selingkuh lebih baik daripada istrinya hanya berdasarkan kenyamanan dalam curhatnya dan  kepuasan semata.  Laki-laki yang begini yang harus di bongkar. J

 
 JALAN SELINGKUH
Kesalahan fatal dari pasangan suami istri ketika bermasalah dengan pasangannya adalah pergi mencari tempat curahan hati. Yang wanita curhat kepada laki-laki, dan yang laki-laki curhat kepada wanita. Padahal, dari jalan curahan inilah lahir benih benih selingkuh yang tidak pernah disadari. Apalagi tempat curahannya mau mendengar dengan setia dan ada disetiap dibutuhkan. Maka jatuhlah mereka dalam perangkap setan.
Seorang wanita yang bersuami pernah curhat kepada saya. Dia mengatakan bahwa laki-laki yang menjadi tempat curhatnya sangat baik bahkan lebih baik daripada suaminya. Saya-pun berkata pada wanita tersebut bahwa,  “Jangan pernah percaya dengan apa yang dipandang mata, apa yang di dengar telinga, dan apa yang keluar dari bibir seseorang. Karena semua itu hanyalah tipuan jika kau tidak terikat dengannya dalam  ikatan pernikahan. Jangan pernah katakan bahwa tempat curhatmu adalah laki-laki yang baik. Sebab kau tidak pernah hidup serumah dengannya. Menemani siang malamnya, susah senangnya. Sehingga baik buruknya tidak pernah kau sadari.”
PERCAYALAH, Jika Allah sudah mengikatmu dengan seseorang dalam ikatan pernikahan maka orang tersebut  pastilah yang terbaik untuk menemanimu sepanjang perjalanan. Kalaupun di tengah jalan ada tindakan kekerasan  dan kemaksiatan yang besar semisal berzina, maka tingglkanlah dengan cara  yang baik-baik. Bukan malah ikut balas dendam dengan selingkuh. Jika kita melakukan itu pada dasarnya  sifat kita sama dengan pasangan kita.
 Andai Saya mengibaratkan kepuasan kenikmatan  dengan makanan. Ada orang yang hanya makan nasi dengan ikan, ada yang makan jagung, ada yang makan daging, dan jenis makanan yang lainnya. Meskipun berbeda makanannya Dengan rasa yang bermacam macam tetapi semua orang yang makan tetap akan mendapatkan rasa “kenyang “ yang sama. Tidak akan berbeda rasa kenyang antara yang satu dengan yang lainnya.
Maka dari itu, Orang barat, orang eropa, orang indo tetap akan merasakan org****  yang sama.  Jadi kita memilih jalan yang halal atau jalan yang haram pada dasarnya, kenikmatan itu tetap akan berbatas pada nilai yang sama. Dan akan berhenti pada batas atau puncak yang sama.

 
Tentang Hidup
Sahabat, Hidup ini bukanlah hanya soal urusan perut dan dibawah perut.  Karena jika hidup hanya mencari itu semata maka kita tidak ubahnya dengan binatang.  Yang bertahan hidup dengan menghalalkan segala cara hanya untuk urusan perut dan dibawah perut.
Tetapi hidup adalah soal “ibadah” hamba dalam menyembah kepada Tuhannya. Tentang mencari rezeki dan nikmat yang halal yang dituntun oleh agama.  Yang suatu saat hidup akan berhenti jika waktunya tiba. Hingga kemudian  hamba tersebut mempertanggung-jawabkan seluruh yang dia perbuat dihadapan Allah SWT.
Maka dari itu, Jangan tertipu dengan kepuasan yang haram dengan selingkuh . Karena dia hanya akan mendapatkan bencana yang akan meruntuhkan istana Keluarga yang  sudah dibangun dengan susah payah.

 
Lalu apa standar kebahagian itu?
Standar kebahagiaan adalah sebenarnya simple. Yaitu ketika kita bisa menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangan masing masing dengan ridho dan keikhlasan. Maka yakinlah semua perbedaan itu akan melebur dengan sendirinya.
Tidak perlu tergiur dengan nikmat kepuasan  yang haram karena senikmat-nikmatnya yang haram, sepuas-puasnya yang haram tidak akan pernah menggantikan Yang halal. “karena yang halal adalah yang Nikmat”.  Gak percaya? Tak perlu dicoba jika yang halal sudah pasti rasanya. J
Tertarik dengan yang halal? Maka  Carilah dengan jalan Allah.