BIDADARI SURGA ASIAH

Tuesday, February 8, 2011

Valentine Days VS Idul Adha, Keren Mana ?


KEREN MANA?


Hari Kasih sayang yang jatuh pada tanggal 14 merupakan sebuah hari yang paling dinantikan oleh seluruh remaja dan pemuda-pemudi yang ada di seantero dunia.Hari tersebut banyak dipercaya orang sebagai hari untuk mengungkapkan dan mengekspresikan hasrat kasih sayang kepada lawan jenis mereka. Hari ini pula, bagi para pelaku pacaran atau yang baru mau nembak, valday adalah moment yang tepat unntuk mengekspresikan cinta sebebas-bebasnya. Padahal, kalau dilacak atau ditelusuri akar historis valentine day ini, maka akan tampak secara jelas, betapa pengkultusan hari yang diabadikan sebagai simbol keagungan dan kesucian cinta ini, sangat paradoks dalam pemaknaan cinta yang sesungguhnya.

Dan seiring dengan masuknya beragam gaya hidup baratke dunia Islam, perayaan hari valentine pun ikut mendapatkan sambutan hangat, terutama dari kalangan remaja ABG. Bertukar bingkisan valentine, sekotak coklat, ucapan rasa kasih sayang, ungkapan cinta dengan berbagai ekspresinya, menyemarakkan suasana valentine setiap tahunnya, bahkan pembuktian rasa kasih sayang sudah lebih terarah pada namanya hubungan seksual. Ironinya hal ini dijadikan perayaan wajib di kalangn remaja muslim sedunia.

Sejarah Valentine Days

Valentine’s Day menurut literatur ilmiyah dan kalau mau dirunut ke belakang, sejarahnya berasal dari upacara ritual agama Romawi kuno.

Adalah Paus Gelasius I pada tahun 496 yang memasukkan upacara ritual Romawi kuno ke dalam agama Nasrani, sehingga sejak itu secara resmi agama Nasrani memiliki hari raya baru yang bernama Valentine’s Day.The Encyclopedia Britania, vol. 12, sub judul: Chistianity, menuliskan penjelasan sebagai berikut: “Agar lebih mendekatkan lagi kepada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (The World Encylopedia 1998).

Keterangan seperti ini bukan keterangan yang mengada-ada, sebab rujukannya bersumber dari kalangan barat sendiri. Dan keterangan ini menjelaskan kepada kita, bahwa perayaan hari valentine itu berasal dari ritual agama Nasrani secara resmi. Dan sumber utamanya berasal dari ritual Romawi kuno.

Dan menurut sumber-sumber lainnya, history yang paling banyak beredar dari yang lain yaitu :

Ceritanya terdapat seorang yang dianggap santo (orang yang dianggap suci untuk agama katolik) yang menggantikan seorang dewa yangu bernama Lucerpus. Penyembahan dewa Lucerpus sudah menjadi bagian tradisi upacara keagamaan Romawi pada saat itu dalam upacaranya diselingi penarikan undian dalam rangka mencari pasangan. Yang namanya keuar maka ia bebas melakukan hubungan seksualdalam waktu yang sudah ditentukan.Setelah mereka bosan maka akan diakan undian berikutnya untuk mencari pasangan yang baru lagi. Begitulah tradisi keagamaan yang berlangsung selama berabad-abad lamanya.

Setelah dewa lupecus meninggal maka santo valentilah yang menggantikan sebagai dewa kasih sayang.

Tetapi suatu ketika kekaisaran Romawi memerlukan sejumlah besar tentara yang dipersiapkan untuk berperang. Oleh karena itu kaisar melarang para tentara menikah. Namun yang terjadi ternyata santo Valentino malah merestuiperkawinan seorang tentara romawi. Akhirnya kaisar romawi kemudian menghukum mati santo valentine dengan memancungnya diRoma pada tahun 270 M. Dan kemudia pada masa kaisar Constantin (280-337)upacara tersebut didesain dan dimodifikasidengan penambahan pesan-pesan cinta supaya lebih menarik. Kemudian pada tahun 496 dijadikan perayaan wajib bagi mereka. (sumber:Dudung.Net)

Valentine Dalam Perspektif Islam,

Setidaknya ada dua Alasan yang mendasari hukum perayaan Valentine day dalam Islam.
Alasan pertama,Valentine Berasal dari Budaya Syirik. Dilihat dari akar sejarahnya. Dari uraian diatas, jelas bahwa Valentine day bukanlah warisan ajaran peninggalan sejarah para Nabi dan Rasul, melainkan ajaran sejarah Dewa Luparcelia, yang kemudian diteruskan oleh Uskup Santo Valentine salah seorang rahib dalam tradisi agama Katolik pada saat itu.

Valday bukan ajaran Islam.

Sementara itu dalam pandangan islam, sesuatu perbuatan yang tidak pernah diajarkan dan diperintahkan oleh Rasulullah (apalagi menjadi sebuah momen perayaan) ketika ikut dirayakan maka perbuatan tersebut dianggap menyesatkan dan bisa jatuh kepada hukum syrik (menyekutukan Allah)

Dalam hadis Rasul ditegaskan:

"Siapa yang menyerupai sesuatu perbuatan kaum, maka ia bagian dari kaum itu". (HR. Bukhori Muslim)

Rasulullah menuntut kehati-hatian kita dalam melaksanakan suatu sistem ajaran agama lain, karena kita akan menjadi bagian dari golongan tersebut.

Hal ini-pun disebutkan oleh AllahWa Zalla, melalui firmannya :


"Janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan dimintaipertanggungjawabannya". (QS. Al Isra': 36).

Ken Swiger dalam artikelnya “Should Biblical Christians Observe It?” mengatakan, “Kata “Valentine” berasal dari bahasa Latin yang berarti, “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Maha Kuasa”. Kata ini ditunjukan kepada Nimroe dan Lupercus, tuhan orang Romawi”.
Disadari atau tidak ketika kita meminta orang menjadi “to be my Valentine”, berarti sama dengan kita meminta orang tersebut menjadi “Sang Maha Kuasa”.

Jelas perbuatan ini merupakan kesyirikan yang besar, menyamakan makhluk dengan Sang Khalik, menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala.

Sementara, Icon si “Cupid (bayi bersayap dengan panah)” itu adalah putra Nimrod “the hunter” dewa matahari. Disebut tuhan cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita. bahkan iapun berzina dengan ibunya sendiri.

Islam mengharamkan segala hal yang berbau syirik, seperti kepercayaan adanya dewa dan dewi. Dewa cinta yang sering disebut-sebut sebagai dewa Amor, adalah cerminan aqidah syirik yang di dalam Islam harus ditinggalkan jauh-jauh. Padahal atribut dan aksesoris hari valentine sulit dilepaskan dari urusan dewa cinta ini.

Walhasil, semangat Valentine ini tidak lain adalah semangat yang bertabur dengan simbol-simbol syirik yang hanya akan membawa pelakunya masuk neraka, naudzu billahi min zalik.

Selain daripada itu terbukti pula bahwa perayaan valentine days merupakan sebuah perayaan yang terkait dengan kepercayaan agama nasrani.Dengan ikut melaksankan perbuatan tersebut maka kita akan dianggap kedalam golongan tersebut. (golongan kaum kafir).

Yang kedua, Semangat valentine adalah Semangat Berzina

Seiring dengan perjalanan waktu dan berkembangnya teknologi, perayaan Valentine’s Day di masa sekarang ini mengalami pergeseran sikap dan semangat.
Kalau di masa Romawi, sangat terkait erat dengan dunia para dewa dan mitologi sesat, kemudian di masa Kristen dijadikan bagian dari simbol perayaan hari agama,maka di masa sekarang ini identik dengan pergaulan bebas muda-mudi. Mulai dari yang paling sederhana seperti pesta, kencan, bertukar hadiah hingga penghalalan praktek zina secara legal. Semua dengan mengatasnamakan semangat cinta kasih.

Dalam semangat hari Valentine itu, ada semacam kepercayaan bahwa melakukan maksiat dan larangan-larangan agama seperti berpacaran, bergandeng tangan, berpelukan, berciuman, peting, bahkan hubungan seksual di luar nikah di kalangan sesama remaja itu menjadi boleh.

Alasannya, semua itu adalah ungkapan rasa kasih sayang, bukan nafsu libido biasa.Bahkan tidak sedikit para orang tua yang merelakan dan memaklumi putera-puteri mereka saling melampiaskan nafsu biologis dengan teman lawan jenis mereka,hanya semata-mata karena beranggapan bahwa hari Valentine itu adalah hari khusus untuk mengungkapkan kasih sayang.

Jelas pula bahwa sistem tata nilai yang terkandung dalam valentine day sangat bertentangan dengan sistem tata nilai dalam ajaran Islam.

Dalam Islam, tidak ditemukan atau diperbolehkan bahkan sangat dilarang keras untuk membangun sebuah pola pergaulan antara pria dan wanita secara bebas.Karena perbuatan yang demikian telah msuk kedalam kategori zina, yang dalam Islam sangat diperintahkan untuk dijauhi. Firman Allah:

"Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah perbuatan keji dan seburuk-buruk jalan". (QS. Al Isra': 32).

Bahkan seorang lelaki dan wanita yang berkhalawat (berdua-duaan) saja, disuruh untuk menjauhinya, karena syetan laknatullah alaih akan menjadi pihak ketiga dari mereka. Keadaan yang demikian akan menjadi peluang bagi mereka untuk melakukan perbuatan keji (zina).

Sangat tidak bisa diterima akal, jika Valentine day diabadikan sebagai simbolisasi keagungan sebuah cinta, namun dalam realitasnya mereka justru mengangkangi dan menodai maknakesucian cinta.Coba kita bayangkan, dihari itu para pemuda-pemuda larut dalam hura-hura, pergi ketempat-tempat hiburan, saling bermesraan bahkan tak jarang diantara mereka terjerumus untuk melakukan hubungan seksual secara bebas, tanpa adanya sebuah ikatan yang syah menurut ajaran agama. Dengan mengatas namakan cinta banyak kemudian wanita mengorbankan keperawanannya,setelah itu ia ditinggal sang kekasih.Baca artikel saya "Bukan Perawan Biasa (Bukan Hanya Mahkota Terakhir"

Islam sebagai rahmatan lil alamin sudah dijamin oleh Sang Pemilik Alam ini, akan konsepsi ajarannya sebagai ajaran yang mengandungnilai-nilai kebaikan dan kemaslahatan hidup kita di dunia dan akhirat. Konsep kasih sayang misalnya, Islam sangat begitu jelas, ilegan, humanis, egalitarian, indah dan menyejukkan.

Lalu Bagaimana, jika kita merayakan Valday tanpa maksud menyekutukan Allah?
walaupun para kalangan remaja dan pemuda Islam banyak yang telah mengetahui kalau hukumnya haram, namun mereka masih saja merayakan kebudayaan valentine days tersebut dan kemudian mencari-cari alasan agar hal itu menjadi boleh. Misalnya dengan mengatakan bahwa mereka sekedar berkasih sayang dan yang penting niat mereka bukan untuk melakukan syirik kepada Allah. Inilah kaum muslimin yang sangat buta akan ilmu islam.

Dalam Islam konsep sebuah amalan perbuatan manusia agar diterima oleh allah tidak hanya dilihat dari "niat" tapi juga dilihat dari "perbuatannya".. Misalnya dia tidak berniat untuk menyekutukan Allah namun karena perbuatannya ikut menghadiri dan merayakan valentine days yang hukumnya haram maka perbuatannya tersebut akan mendapat dosa dari Allah Wa Zalla.
Contoh lain dengan mengucapkan selamat Natalbagi umat Nasrani. Bukankah dengan ucapan kita tersebut tanpa kita sadari bahwa kita telah mengakui bahwa yesus adalah Tuhan? Ingatlah niat adalah bagian dari perbuatan dan perbuatan adalah manifestasi dari niat. Hmm…masih maukah kita merayakan Valday?

Idul Adha Hari Cinta dan Kasih Sayang

Jika kita mau lebih jujur, islam juga punya hari yang jauh jauh lebih indah dari hari kasih sayang Yaitu hari IdulAdha. Hari dimana seorang Ibrahim membuktikan cinta-Nya kepada Allah dengan mengorbankan Ismail anaknya.

Manusia di bumi mana yang sanggup mengorbankan anak semata wayangnya yang telah ia idam-idamkan selama berpuluh-puluh tahun, itupun harus ia sendiri pula yang memenggal kepala anaknya untuk dipersembahkan kepada Allah

Andaikan Nabi Ibrahim manusia yang dha’if, tentu akan sulit untuk menentukan pilihan. Salah satu diantara dua yang memiliki keterikatan besar dalam hidupnya; Allah atau Isma’il. Berdasarkan rasio normal, boleh jadi Nabi Ibrahim akan lebih memilih Nabi Ismail dengan menyelamatkannya dan tanpa menghiraukan perintah Allah tersebut.Namun ternyata Nabi Ibrahim adalah sosok hamba pilihan Allah yang siap memenuhi segala perintahNya, dalam bentuk apapun. Ia tidak ingin cintanya kepada Allah memudarkarena lebih mencintai putranya. Akhirnya ia memilih Allah dan mengorbankanIsma ’il yang akhirnya menjadi syariat ibadah qurban bagi umat nabi Muhammad saw.
Inilah pengorbanan cinta yang sesungguhnya, pengorbanan yang agung yang tidak dapat dilakukan oleh seorang manusia mana-pun di dunia ini. Dan bukankah pada hari ini semua umat islam saling berbagi?

Buktikan Cintamu...

Guys.. Hari Raya Idul Adha lebih keren daripada hari valentine yang haram. Pada hari Idul Adha, kita merayakannya dengan banyak memberi dan berbagi kurban bagiyang tidak mampu. Semua orang bahagia bukan hanya kita dan pasangan toh.

Lalu makna apa saja yang bisa kita petik dari Idul Adha?

Cinta Kepada Allah

Al-Azhariberkata, “Arti cinta kepada Allah dan Rasulnya adalah mentaati dan mengikutiperintah Allah dan Rasul-Nya.
Al-Baidhawi berkata, “cinta adalah keinginan untuk taat. Ibnu Arafah berkata, “Cinta menurut istilah orang arab adalah menghendaki sesuatu untuk meraihnya. Al-Zujaj berkata,“Cintanya manusia kepada Allah dan Rasul-Nya adalah mentaati keduanya dan ridhaterhadap segala perintah Allah dan segala ajaran yang dibawa Rasulullah SAW.

Sendangkan arti cinta Allah kepada hamba-Nya adalah ampunan, ridha dan pahala. Al-Baidhawi berkata ketika menafsirkan firman Allah:

“Niscaya Allah akan mencintaimu dan memberikan ampunan kepadamu (QS.Ali-Imran : 31).

Maksudnya pasti Allah akan ridha kepadamu.Karena itu seorang muslim, haruslah menempatkan posisi cinta kepada Allah sebagai posisi yang pertama dan utama.Memberikannya sebagai porsi yang terbesar di dalam hatinya.

Dengan mencintai Allah maka Allah-pun akan mencintai kita. Ketika kita sudah menjadi hamba yang dicintai Allah maka Allah akan memberitahukan kepada seluruh alam bahwa Alah mencintai kita.Sehingga seluruh alam-pun akan mencintai kita. Hal ini akan berlaku sebaliknya. Dengan mencintai Allah maka otomatis akan ada cinta bagi makhluk Allah.Dengan sendirinya maka kita akan mencintai orang tua kita, saudara, dan seluruh umat islam di dunia.

Menjadi Penyayang

Islam adalah agama yang mengajarkan kepada umatnya untuk saling berbagi dan memberi dariyang mampu kepada yang kurang mampu. Dengan berkurban maka otomatis kita telah melatih diri kita menjadi seseorang yang peka terhadap keadaan orang lain.Menjadi orang yang penyayang,serta selalu mengingat bahwa semua yang ada di dunia ini adalah fana dan merupakan milik Allah semata dan tentu semua kan berpulang kepadanya.

Mengobati Luka

Memberi kepada orang yang kurang mampu dapat mengobati hati yang luka.Kenapa?, dengan memberi maka kita akan merasakan ketenangan bathin. Apalagi melihat wajah bahagia mereka dengan terurai air mata, dan doa yang mereka ucapan dengan hati yang ikhlas ketika kita memberi kepada mereka. Plus menyembuhkan hati dari sifat bakhil dan kikir.

Menumbuhkan Kecintaan Sesama Umat Islam

Kadang perbedaan antara orang yang kaya dengan orang yang miskin menjadi jurang pemisah untuk saling bersilahturahmi. Dengan adanya Hari Raya Idul Adha maka hari tersebut menjadi ajang silaturahmi sekaligus mempererat ukhuwah islamiyah sesama umat islam. Apakah Valdays bias seperti Itu?

Orang yang berkurban pada Hari Raya Idul Adha, kelak diakhirat nanti ia akan mendapatkan hewan tunggangan di padang masyhar, dimana saat itu semua manusia berjalan dengan menggunakan kakinya untuk menghadap Allah. Wah kebayang gak tuh kalo misalnya kita punya hewan tunggangan di padang masyhar? subhanaullah....

Namun begitu, Jauh sebelum valentine manjadi hari kasih sayang, dan Idul Adha menjadi hari pengorbanan cinta, islam telah hadir dalam konsep bahwa sesama muslim bukan hanya sekedar saling berkasih sayang. Akan tetapi ketika ia tidak mencintai saudaranya karena Allah, maka orang tersebut masih diragukan keimanannya.

Lima belas abad yang lalu Rasulullah SAW,telah menyatakan bahwa:

"Tidak beriman seseorang itu,sebelum ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri"(HR Bukhori Muslim)

Budaya barat tidak sedikitpun lebih aplikabel dari sistem ajaran Islam. Valentine day tidak akan dapat menandingi konsep kasih sayang dan pemaknaan cinta dari pada Islam, karena slam menempatkan rasa kasih sayang dan cinta tidak hanya berdimensi kemanusiaan yang bersifat temporal-temporal, melainkan didorong atas dimensi ilhiah yang bersifat universal

Sebagai generasi muda Islam yang baik, tidak seharusnya kita terjebak dengan budaya-budaya barat yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam yang luhur. Valentine day merupakan salah satu bentuk budaya asing, yang asal-usulnya tidak memiliki hubungan dengan akar sejarah para Rasul-rasul dan sistem ajaran agama-agama hanif (Islam). Jika demikian halnya, sudah sepantasnya kita, tidak ikut-ikutan apalagi sampai berlarut untuk turut merayakannya, jangan sampaiperbuatan yang sedikit malah menghapuskan seluruh amalan kita. Dan pada akhirnya kita akan berakhir bersama orang-orang kafir di neraka yang merupakan tempat seburuk-buruk tempat pengembalian.

Wallahu ‘alam bisshawab.

So... janganlah kamu merayakan Valdays dan membiarkan Hari Idul Adha berlalu begitu saja